Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kieru To Modoru, Aka Canovea

Pertama kali dengar nasyid yang satu ini dari radio RAL FM Manado, waktu itu lagi nugguin adzan Ashar dari radio RAL. Beberapa nasyid pertama yang diputar dah sering banget terdengar, namun tetap menikmati cz lirik-liriknya yang menyentuh hati. Pas masuk ke nasyid selanjutnya, kok, terdengar aneh ditelinga. Kayak bahasa apa gitu kedengerannya. Serta lama kelamaan denger, eh, baru nyadar kalau liriknya adalah bahasa Jepang. Baru sampe di lirik yang berbahasa Indonesia, baru dah ngerti maksud dari nasyid ni. 

Abis sholat Ashar, langsung dah ku sambangi om google, nyari lirik nasyid keren satu ini.

Judul       : Kieru To Modoru
Munsyid  : Aka Canovea
http://liriknasyid.com 

TSU ICHI DAKEGA KOKORO KARA KITAI SHITE IRU
NAMA TOSHI WATASHI WA ANATA KARA YURU

 
KURASA ALAM TAK BERPIHAK,
KINI HENDAK KEMANA KAKI BERPIJAK
DEDAUNAN PUN BERGUGURAN
ISYARATKAN LANGKAH YANG MERAPUH

 
RAGAKU PUN TERHEMPAS JAUH
TERSERET WAKTU HIDUPKU YANG MEMBISU
SALAH, SALAH YANG TELAH LALU
MELUKISKAN AKHLAQ KU YANG BEKU

 
AWASETE JIKO JIGA
OMO NI MODOSU NI WA
WATASHI O AISHI SHIZEN SUGIRU
ANATA NO AIGA IMAMADE ISHIKA

 
TSURU TSU MORI WA NAI NO YONA
NAIFU WA ANA WA ANAGA
WATASHI O ASHI OTOGA
CHUCHO SINAI

 
YA ALLOH, ANTA YAA RAHMAN YAA RAHIM

 
TSU ICHI DAKEGA KOKORO KARA KITAI SHITE IRU
NAMA TOSHI WATASHI WA ANATA KARA YURU

 
TUHAN AJARI AKU
TENTANG ARTI RELA
ATAS SEGALA YANG TERJADI
DALAM HIDUPKU

 
ANUGRAHKAN AMPUNAN
ATAS SALAHKU
SETELAH LAMA HILANG
IZINKAN KU KEMBALI 



(Ya Alloh, kapan ane bisa sampe ke negeri sakura ini ye)

Masih usaha nyari arti dari lirik bahasa Jepangnye. Bagi nyang ngerti, bagi pengertiannye ye... ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gugatan Bayi-Bayi Aborsi

Wahai Tuhan Yang Maha Adil, hakim dari segala hakim. Kami memohon keadilanMu terhadap manusia-manusia kejam itu. Mereka yang bertitel sarjana kesehatan, para dokter, bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Mereka yang berseragam putih berlambangkan kesucian profesinya. Mereka yang dipercaya sebagai perpanjangan tangan Tuhan dalam menyembuhkan manusia.


Ternyata mereka adalah algojo yang siap kapan saja mengeksekusi nyawa-nyawa kami para janin dengan cara yang keji.

 


Dengarlah Tuhan, ini kesaksian kami tentang perbuatan kejam mereka.

Bayi 1


BAYI 1 : Tuhaan, aku dikeluarkan dari rahim ibu saat usiaku belum mencapai 1 bulan. Ketika tubuh kecilku masih berbetuk gumpalan darah, mereka menggunakan alat penghisap untuk menyedot tubuhku. Tak berapa lamatubuhku langsung hancur berantakan membentuk gumpalan-gumpalan darah. Ya Tuhan, apa salah dan dosaku? Aku memohon keadilanMu, keadilan yang seadil-adilnya. Berikan mereka hukuman sesuai dengan apa yang mereka lakukan padaku.  


Bayi 2

BAYI 2 : Ya Tuhan, aku dihancurkan ketika aku berusia 3 bulan. Saat bagian-bagian tubuhku mulai terbentuk. Mereka mengaborsiku dengan cara menusuk dan memotong tubuhku menggunakan tang kejam itu. Mereka menusuk lambungku, mematahkan pinggang, bahu dan leherku. 

Bayi 2

Seakan tak puas sampai disitu, tulang-tulangku diremukam dan bagian-bagian tubuhku disobek-sobek hingga membentuk bagian-bagian kecil. Wahai Tuhan, tanyalah pada tanah-tanah itu, mereka menjadi sakasi saat potongan kaki, potongan kepala dan bagian-bagian lain tubuhku dikubur didalamnya. Aku memohon keadilanMuuuu.

Bayi 2
Bayi 3
 
BAYI 3 : Tuhaku.. Tatkala aku berusia 6 bulan. Saat bagian-bagian tubuh yang Kau ciptakan sudah terlihat jelas. Saat tanganku mulai bisa menggenggam dan saat jantungku telah berdetak. Pada saat itu pula mereka menyuntikan caiaran yang membuatku merasa kesakitan. Cairan yang mereka bilang dapat membakar tubuhku. Sakiiit. 



Menyesakan dada. Aku mulai berontak. Tapi tak ada yang menghiraukan perihku.
 

Bayi 3
 Sungguh Tuhan, sakit yang amat sangat aku rasakan berlangsung kurang lebih selama 24 jam. Aku menangis, memohon mereka tak menyakitiku, tapi teriakan bisuku sedikitpun tak mampu mengetuk kerasnya pintu nurani mereka. Aku tahu Engkau Maha Adil. Aku meminta KeadilanMu.

BAYI 4 : Tuhan, awalnya aku bersyukur telah hidup dalam rahim dan menikmati segala fasilitas otomatisnya selama 9 bulan. Aku tak perlu meminta saat aku lapar dan haus. Karena semua telah tersalur dengan sendirinya melalui tali pusat. Aku bisa tidur sepanjang waktu yang aku mau. Tapi, sesaat setelah dilahirkan, aku dipukul hingga kepalaku pecah. 
Bayi 4

Dan bagaikan sampah yang tak berguna mereka melemparku ke tong sampah tanpa rasa kasihan. Aku tak menyangka ada makhluk kejam seperti mereka didunia. Tuhan, aku juga memohon Keadilanmu. 
Bayi 4



Ya Tuhan…. Dimanakah hati nurani mereka??? Dimana perasaan merekaa?? Mengapa mereka begitu tega kepada kami hanya karena lembaran-lembaran kertas yang bernama uang itu?? Mengapa Tuahann?? 



Dan Bunda, terima kasih telah membunuhku, aku bersyukur tak terlahir ke dunia dari rahim wanita kejam sepertimu.   



Tuhan yang Maha Adil tak pernah menutup mata tuk setiap perbuatan hambaNya.

NB : Semoga Menjadi Renungan For Tenaga Kesehatan Yang Mulai Kehilangan Nuraninya. Ingatlah Kita Adalah Janin Pada Awalnya, Tak Berdaya. Dan Akan Kembali Menjadi Tak Bisa Berbuat Apa-apa Saat Renta Tiba. Dan Ingatlah, Ada Allah Yang Selalu Mengawasi Kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS