Wahai Tuhan Yang Maha Adil, hakim dari segala
hakim. Kami memohon keadilanMu terhadap manusia-manusia kejam itu. Mereka yang
bertitel sarjana kesehatan, para dokter, bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Mereka
yang berseragam putih berlambangkan kesucian profesinya. Mereka yang dipercaya
sebagai perpanjangan tangan Tuhan dalam menyembuhkan manusia.
Ternyata mereka adalah
algojo yang siap kapan saja mengeksekusi nyawa-nyawa kami para janin dengan
cara yang keji.
Dengarlah Tuhan, ini kesaksian kami tentang perbuatan kejam mereka.
Bayi 1 |
BAYI 1
: Tuhaan, aku dikeluarkan dari rahim ibu saat
usiaku belum mencapai 1 bulan. Ketika tubuh kecilku masih berbetuk
gumpalan
darah, mereka menggunakan alat penghisap untuk menyedot tubuhku. Tak
berapa lamatubuhku langsung hancur berantakan membentuk
gumpalan-gumpalan darah. Ya Tuhan,
apa salah dan dosaku? Aku memohon keadilanMu, keadilan yang
seadil-adilnya.
Berikan mereka hukuman sesuai dengan apa yang mereka lakukan padaku.
Bayi 2 |
BAYI 2 : Ya Tuhan, aku dihancurkan ketika aku
berusia 3 bulan. Saat bagian-bagian tubuhku mulai terbentuk. Mereka
mengaborsiku dengan cara menusuk dan memotong tubuhku menggunakan tang kejam
itu. Mereka menusuk lambungku, mematahkan pinggang, bahu dan leherku.
Bayi 2 |
Seakan tak
puas sampai disitu, tulang-tulangku diremukam dan bagian-bagian tubuhku
disobek-sobek hingga membentuk bagian-bagian kecil. Wahai Tuhan, tanyalah pada
tanah-tanah itu, mereka menjadi sakasi saat potongan kaki, potongan kepala dan
bagian-bagian lain tubuhku dikubur didalamnya. Aku memohon keadilanMuuuu.
Bayi 2 |
Bayi 3 |
BAYI 3 : Tuhaku.. Tatkala aku berusia 6 bulan. Saat bagian-bagian
tubuh yang Kau ciptakan sudah terlihat jelas. Saat tanganku mulai bisa
menggenggam dan saat jantungku telah berdetak. Pada saat itu pula mereka
menyuntikan caiaran yang membuatku merasa kesakitan. Cairan yang mereka bilang
dapat membakar tubuhku. Sakiiit.
Menyesakan dada. Aku mulai berontak. Tapi tak
ada yang menghiraukan perihku.
Bayi 3 |
Sungguh Tuhan, sakit yang amat sangat
aku rasakan berlangsung kurang lebih selama 24 jam. Aku menangis, memohon
mereka tak menyakitiku, tapi teriakan bisuku sedikitpun tak mampu mengetuk
kerasnya pintu nurani mereka. Aku tahu Engkau Maha Adil. Aku meminta
KeadilanMu.
BAYI 4 : Tuhan, awalnya aku bersyukur telah hidup
dalam rahim dan menikmati segala fasilitas otomatisnya selama 9 bulan. Aku tak
perlu meminta saat aku lapar dan haus. Karena semua telah tersalur dengan
sendirinya melalui tali pusat. Aku bisa tidur sepanjang waktu yang aku mau. Tapi,
sesaat setelah dilahirkan, aku dipukul hingga kepalaku pecah.
Bayi 4 |
Dan bagaikan sampah yang tak berguna mereka melemparku ke tong sampah tanpa rasa kasihan. Aku tak menyangka ada makhluk kejam seperti mereka didunia. Tuhan, aku juga memohon Keadilanmu.
Bayi 4 |
Ya Tuhan…. Dimanakah hati nurani
mereka??? Dimana perasaan merekaa?? Mengapa mereka begitu tega kepada kami
hanya karena lembaran-lembaran kertas yang bernama uang itu?? Mengapa Tuahann??
Dan Bunda, terima kasih telah membunuhku, aku
bersyukur tak terlahir ke dunia dari rahim wanita kejam sepertimu.
Tuhan yang Maha Adil tak pernah menutup
mata tuk setiap perbuatan hambaNya.
NB : Semoga Menjadi Renungan For Tenaga Kesehatan Yang Mulai Kehilangan Nuraninya. Ingatlah Kita Adalah Janin Pada Awalnya, Tak Berdaya. Dan Akan Kembali Menjadi Tak Bisa Berbuat Apa-apa Saat Renta Tiba. Dan Ingatlah, Ada Allah Yang Selalu Mengawasi Kita.
1 komentar:
sadis...
Posting Komentar
Jangan lupa tinggalkan jejak walau hanya sepotong huruf, kata atau kalimat yach... ^_^